Avicennia Marina

Taksonomi:

Avicennia marina, juga dikenal sebagai bakau abu-abu atau bakau putih, merupakan tumbuhan perdu atau pohon yang termasuk dalam famili Acanthaceae. Umumnya jenis mangrove ini memiliki panjang berkisar antara 10–14 m dan memiliki kulit batang berwarna abu-abu muda atau keputihan dengan serpihan batang kayu yang kaku, rapuh, dan tipis. Daunnya tebal, mengkilat, berwarna hijau cerah di sisi atas dan abu-abu atau putih keperakan dengan bulu-bulu kecil di sisi bawah. Pneumatofornya dapat tumbuh hingga 20 cm.

Karena sifat tanaman yang mudah beradaptasi, tumbuhan ini dapat tumbuh pada rentang garis lintang yang luas di areal pesisir. A. marina sebagian besar tumbuh dari 30°LU hingga 30°LS di wilayah Indo-Pasifik (Baishya et al., 2020). A. marina merupakan spesies mangrove yang tersebar luas dan tumbuh subur di habitat dengan salinitas tinggi. Hal ini memainkan peran penting dalam mendukung ekosistem pesisir dan memiliki potensi unik untuk mempelajari mekanisme molekuler yang mendasari adaptasi ekologi (Hao et al., 2015).

Kandungan fitokimia dan bioaktivitas:

Terlepas dari berbagai kegunaannya, A. marina memiliki kepentingan etnomedis. Secara empiris, masyarakat pesisir memanfaatkan daun, buah, dan kulit kayu A. marina dalam pengobatan penyakit kulit dan gangguan pencernaan. Bioaktivitas lainnya yang dimiliki oleh A. marina seperti efek antikanker, anti-HIV, antidiabetik, antiinflamasi, dan efek menguntungkan lainnya. Daun A. marina kaya akan fitokimia yang memiliki sifat antimikroba. Ekstrak etanol dan air dari daun kering A. marina dilaporkan berkhasiat melawan jamur seperti Aspergillus flavus, Alternaria citri, Penicillium italicum, dan Penicillium digitatum atau diketahui sebagai patogen saprofit yang dapat menurunkan kualitas makanan dan menghasilkan racun yang membahayakan kesehatan manusia.